Adaptasi dengan Kreasi, Adaptasi Terhadap Hasil Kreasi

Menurut isi dari materi IPA semasa saya SD, salah satu ciri makhluk hidup adalah memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, atau yang biasa kita kenal sebagai “adaptasi”. Beradaptasi dengan lingkungannya untuk bertahan hidup, hewan dan tumbuhan masing-masing memiliki pola adaptasi yang unik. Kita lihat bagaimana unta dan kaktus bisa hidup di gurun, kelelawar berburu mangsa justru di malam hari, beberapa mamalia berendam di sungai ataupun lumpur saat musim panas, proses hibernasi beberapa spesies hewan, dan masih banyak lagi.

Tetapi tidak demikian halnya dengan manusia. Ada pola adaptasi yang begitu rumit pada manusia. Manusia seakan menolak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Justru lingkunganlah yang dipaksa untuk beradaptasi, melalui hasil kreasi manusia. Menciptakan lampu supaya bisa tetap beraktifitas di malam hari, daripada beristirahat waktu langit mulai gelap. Menciptakan kendaraan, untuk menghemat penggunaan kaki sebagai sarana untuk berpindah tempat. Membangun rumah, gedung, jalan raya, pusat perbelanjaan, perkantoran, mengeksploitasi sumber energi secara besar-besaran dan masih banyak lagi.

Nah, setelah proses kreasi terhadap lingkungan tersebut selesai, manusia baru memulai proses adaptasinya terhadap lingkungan, yaitu terhadap hasil kreasi mereka sendiri. Manusia mulai bekerja mengejar penghasilan, supaya bisa menempati rumah yang diinginkan, berbelanja di pusat perbelanjaan, dan membeli energi untuk kendaraan mereka supaya bisa berpindah tempat. Bekerja dari pagi sampai sore hari bahkan mengatur giliran kerja/shift supaya aktifitas kerja bisa terus berjalan sehari penuh. Inilah proses adaptasi yang dilakukan manusia, terhadap lingkungan baru tersebut.

Jadi, manusia hidup dan beradaptasi terhadap lingkungannya, yang telah dipaksa untuk beradaptasi terhadap manusia. Ternyata proses adaptasi manusia terhadap lingkungannya harus melalui proses yang rumit. Proses yang pada awalnya ditujukan untuk mempermudah hidupnya, sekarang telah berubah menjadi suatu tingkat kesulitan hidup tersendiri.

Ah, rumit sekali….

Leave a comment